Kecamatan Aluh Aluh di Kabupaten Banjar adalah salah satu wilayah tertua di Kalimantan Selatan. Kecamatan ini terdiri dari 19 desa. Kecamatan Aluh Aluh dulu hanya terdiri dari satu kampung yang Bernama “Kampung Aluh Aluh”.
Menurut Mansyur (Sejarawan ULM Banjarmasin), penduduk Aluh Aluh berasal dari etnis Dayak Bakumpai yang masuk islam. Lebih lanjut, Mansyur menuliskan bahwa wilayah Aluh Aluh terdapat dalam sumber sejarah berupa peta pada masa penjajahan Belanda yang berjudul “Bandjermasin” terbitan Stamler pada tahun 1893. Didalamnya disebutkan bahwa awal kampung Aloeh Aloeh terdiri dari Sungai Aluh Aluh Kecil dan Besar. Pada perkembangannya, Mansyur menyebutkan bahwa menurut peta Belanda itu, saat zaman Belanda Kampung Aluh Aluh mulai ditinggali oleh para pendatang yang bermigrasi dari Hulu Sungai.
Selain sebagai salah satu wilayah tertua, Aluh Aluh juga sering disebut “Texasnya Borneo” pada 1970-1990 an. Julukan Texas Borneo ini karena sering terjadi tindak kriminal di kec. Aluh Aluh. Hal ini dikarenakan di era 90an, lokasi Aluh Aluh terletak diperairan yang berbatasan dengan laut yang terpencil dan penduduknya masih sedikit.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Aluh Aluh saat itu adalah nelayan, hingga wilayah perairan dimanfaatkan untuk lalu lintas untuk distribusi ikan. Adanya aktivitas perairan ini memicu terjadinya tidak criminal dari para perompak. Para perompak umumnya menunggu nelayan di tengah laut, lalu merampas uang atau ikan para nelayan. Para perompak sering mengepung nelayan yang menjadi target lengkap dengan senjata tajam.
Meski sering terjadi perompakan, warga Aluh Aluh tidak merasa terusik dengan hal itu. Karena sudah lumrah terjadi dan para perompak tidak mengancam penduduk Aluh Aluh. Penghuni Kampung Aluh Aluh juga enggan bermigrasi karena sudah lahir dan tinggal turun temurun disana.
Sumber artikel asli : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10225708382752976&id=1132443069